Umum

Ponpes AL Zaitun Di Demo Masyarakat Indramayu Karena Dianggap Sudah Sangat Menyimpang

Ponpes AL Zaitun Di Demo Masyarakat Indramayu Karena Dianggap Sudah Sangat Menyimpang Indramayu – Massa yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM) menggelar aksi demonstrasi ke Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Aksi itu kemudian mendapat ‘sambutan’ dari pihak Ponpes.
Berikut 5 Fakta yang terungkap dari aksi massa di Ponpes Al-Zaytun yang dihimpun detikJabar.

1. Dijaga Ketat, Kawat Duri Disiapkan Petugas Kepolisian

Polres Indramayu pengamanan ketat di Depan Gerbang Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (15/6/2023). Hal itu menyusul adanya kabar akan aksi unjuk rasa dari ribuan warga yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat (FIM).

PantauandetikJabarpada pukul 09.00 WIB, di depan gerbang terlihat petugas melakukan pengamanan diantaranya memasang pagar duri. Bahkan, informasi diterima personel tambahan diterjunkan dari Polda Jabar dan Polres terdekat.
“Aksi unjuk rasa atau menyampaikan pendapat di muka umum diharapkan sesuai dengan aturan berlaku ya. Dan kami dari Polres Indramayu Insyaallah sudah melakukan persiapan dengan baik untuk melakukan pengamanan kegiatan tersebut,” kata Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar dikonfirmasi.”Personel akan kami persiapkan apabila nanti ada informasi pasti terkait jumlah massa,” imbuhnya.

2. Ribuan Massa Ponpes Al-Zaytun Sambut Demonstran

Di sekitar gerbang Ponpes Al-Zaytun, nampak ribuan massa dari pihak Ponpes, mereka berbaris menyambut kedatangan para demonstran. Lantunan Asmaul Husna rapat terdengar dari balik pagar duri hingga nyanyian salam shalom aleichem. Bahkan, di sebuah tiang listrik, Al-Zaytun menuliskan kata-kata sambutan terhadap massa aksi.

Serta sempat terlihat petugas keamanan dari Al-Zaytun membawa dua ekor lebih anjing penjaga.

“SELAMAT DATANG PARA PENDEMO DARI FMI KAMI SAMBUT ANDA DENGAN 10.000 PENYAMBUT. BILA KALIAN BERLAKU DAMAI, KAMI AKAN TEPUK TANGAN UNTUK ANDA SEMUA. BILA SEBALIKNYA, JANGAN TANYA APA YANG TERJADI,”kata-kata dalam papan putih yang terpasang di tiang listrik depan gerbang Al-Zaytun.

3. Panji Gumilang Minta Polisi Amankan Pendemo

Pimpinan Ma’had Al-Zaytun Panji Gumilang terlihat turun langsung meninjau situasi pengamanan massa aksi di gerbang Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023). Panji meminta polisi mengamankan massa aksi. Ia pun menjamin massa dari Al-Zaytun tidak akan anarkis.

Pantauan detikJabar,di sela proses pengamanan aksi unjuk rasa, terlihat Pimpinan Ma’had Al-Zaytun Panji Gumilang meninjau pagar duri yang terpasang di depan gerbang. Diikuti massa pendukungnya, Panji meminta agar polisi lebih mengamankan pihak unjuk rasa. Bahkan, pengerahan massa di depan gerbang dilakukan bukan untuk anarkis.

“Polisi jangan amankan kami, amankan mereka, kami sudah aman, amankan mereka (pendemo). Di sini aman, orang baik-baik di sini, Pancasilais, Nasionalis. Jangan khawatir, kami nasionalis, kami pancasilais, ini aset negara,” kata-kata Panji Gumilang saat meninjau lokasi pengamanan massa aksi.

“Kami bukan mau mengamankan, kami mau menengok siapa mereka. Gak akan ada apa-apa, jaminan jaminan, Panji Gumilang menjamin tidak terjadi apapun hanya motret udah itu saja,” lanjutnya.

4. 1200 Personel Kepolisian Disiagakan

Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar menjelaskan bahwa kepolisian sudah menerjunkan 1200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa dari Forum Indramayu Menggugat. Hal itu menyusul adanya informasi adanya aksi dari dua arah. Baik dari Forum Indramayu Menggugat maupun internal Al-Zaytun.

“Kurang lebih kerahkan 1200 Personel yang melaksanakan kegiatan pengamanan penyampaian pendapat di muka umum yang hari ini dilaksanakan Forum Indramayu Menggugat,”

“Ya betul (dua kubu), yang menyampaikan surat kepada kami pihak kepolisian bahwa dari Forum Indramayu Menggugat itu akan melaksanakan aksi menyampaikan pendapat umum dengan berbagai tuntutan di jalan dekat Al-Zaytun ini. Kami juga menerima surat dari Al-Zaytun bahwa mereka juga melaksanakan kegiatan aksi dan melibatkan internal Al-Zaytun seperti itu,” katanya.

5. Massa Pendemo Minta MUI Usut Ajaran Al-Zaytun

Massa pendemo menuntut agar MUI mengusut soal ajaran dari ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu.

Menanggapi permintaan itu, Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar mengungkapkan jika pihaknya telah membentuk tim khusus yang akan mengusut ajaran yang ada di Ponpes Al-Zaytun.

Rafani menuturkan, tim khusus yang dibentuk berasal dari lintas instansi mulai dari Pemprov Jabar, MUI, Polda Jabar hingga Kodam III Siliwangi.

“Jadi kemarin juga belum ada seminggu, kita ini kan ada rapat gabungan nih di Jabar, gabungan dari Kodam, dari Polda, dari Pemda, dari MUI dan Kemenag, nah itu simpulannya mau membentuk tim khusus,” kata Rafani saat dikonfirmasi.
Menurutnya, tim khusus itu akan melakukan penelusuran soal kurikulum pendidikan di Ponpes Al-Zaytun, paham agama yang diterapkan hingga dugaan adanya tindak kriminal berupa pelecehan seksual dan aset pesantren.

Selain itu, Rafani mengatakan jika MUI Jabar telah memberikan rekomendasi kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menegur pihak Ponpes Al-Zaytun yang dianggap kerap membuat kontroversi dan kegaduhan di masyarakat.

“Harus diteliti ada penyimpangan pelaksanaan kurikulum atau nggak, nah itu kan ranahnya Kemenag. Terus yang mengangkut paham agama, penyimpangan paham agama, itu MUI tanyanya,” ucap dia.

“Jadi pandangannya, kami juga Jabar ingin segera selesai ini kasus Al-Zaytun jangan terus-terusan, Panji Gumilang itu menyampaikan pernyataan yang kontroversial,” sambungnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan