Biografi Presiden BARACK OBAMA Presiden Amerika Serikat ke 44

Barack Obama lahir pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii. Ayahnya, Barack Obama Sr., berasal dari Kenya, sedangkan ibunya, Ann Dunham, berasal dari Amerika Serikat. Obama tumbuh besar di Hawaii dan juga tinggal di Indonesia selama beberapa tahun pada masa kecilnya.
Obama belajar di Occidental College di Los Angeles selama dua tahun sebelum melanjutkan studinya di Columbia University di New York City, di mana ia lulus dengan gelar sarjana dalam bidang ilmu politik. Setelah itu, ia pindah ke Chicago untuk bekerja sebagai pengorganisasi masyarakat dan advokat hak sipil.
Pada tahun 1996, Obama terpilih sebagai senator negara bagian Illinois, dan kemudian terpilih sebagai senator AS pada tahun 2004. Dia menjabat sebagai senator hingga 2008, ketika ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat yang ke-44.
Pada masa kepemimpinannya, Obama memperjuangkan berbagai isu, termasuk perubahan iklim, reformasi imigrasi, perlindungan hak-hak LGBT, dan perbaikan sistem kesehatan nasional. Pada tahun 2011, ia memerintahkan operasi militer yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaida yang bertanggung jawab atas serangan 11 September.
Obama terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 2012, tetapi masa jabatannya yang kedua diwarnai oleh konflik politik dengan Kongres yang mayoritas Republik.
Setelah menjabat sebagai Presiden, Obama dan istrinya Michelle Obama tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan amal, termasuk melalui Obama Foundation yang mereka dirikan untuk mempromosikan kepemimpinan muda dan pemberdayaan masyarakat.
Kini, Obama masih aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk mendukung kampanye Joe Biden dalam pemilihan presiden AS tahun 2020.
Pada usia 6 tahun, Barack Obama pindah ke Indonesia bersama ibunya dan ayah tirinya, Lolo Soetoro. Mereka tinggal di Jakarta, ibu kota Indonesia, selama 4 tahun dari tahun 1967 hingga 1971. Di Indonesia, Obama belajar di sekolah dasar lokal dan belajar bahasa Indonesia.
Selama masa kecilnya di Indonesia, Obama juga terkena pengaruh budaya dan agama setempat, seperti Islam dan kepercayaan animisme. Pengalaman ini kemudian membentuk pandangan dunia Obama tentang multikulturalisme dan toleransi.
Setelah kembali ke Amerika Serikat, Obama melanjutkan studinya dan memulai karir di bidang politik. Namun, ia tetap mempertahankan hubungan dengan Indonesia, terutama melalui keluarga angkatnya, Lolo Soetoro.
Pada tahun 2010, Obama kembali ke Indonesia untuk kunjungan resmi sebagai Presiden Amerika Serikat. Selama kunjungan tersebut, ia mengunjungi sekolah di mana ia pernah belajar dan berbicara dengan para siswa, serta mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta dan Bali.
Kunjungan Obama ke Indonesia juga menunjukkan pentingnya hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, dan keamanan. Obama juga menekankan pentingnya kerjasama antara negara-negara yang berbeda budaya dan agama dalam mencapai perdamaian dan kemakmuran dunia.
Pada kunjungan kedua ke Indonesia pada tahun 2017, Obama kembali ke Jakarta dan berkunjung ke tempat-tempat yang pernah ia kunjungi saat kecil, termasuk Taman Mini Indonesia Indah dan Jalan Besuki tempat ia tinggal dengan keluarga angkatnya.
Selama kunjungan tersebut, Obama juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan membahas berbagai isu internasional dan regional, termasuk perdagangan, investasi, keamanan maritim, dan perubahan iklim.
Obama juga memberikan pidato di depan para pemuda Indonesia di Jakarta Convention Center, di mana ia menekankan pentingnya kepemimpinan muda dalam mencapai perdamaian, kemakmuran, dan keadilan. Ia juga berbicara tentang tantangan global seperti perubahan iklim, terorisme, dan intoleransi.
Kunjungan Obama ke Indonesia juga menunjukkan pentingnya hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta pentingnya mempertahankan hubungan yang berbasis pada kerjasama dan penghormatan. Pengalaman Obama tinggal di Indonesia selama masa kecilnya juga memberikan sumbangan besar dalam pandangannya tentang multikulturalisme, toleransi, dan pentingnya memahami budaya dan agama yang berbeda.
Dalam karir dan kehidupannya setelah tinggal di Indonesia, Obama terus menerus mengakui pentingnya pengalaman masa kecilnya di Indonesia dalam membentuk pandangannya tentang dunia dan kepemimpinannya.
Barack Obama memulai karirnya di bidang sosial dan politik setelah lulus dari Fakultas Hukum di Harvard University pada tahun 1991. Setelah lulus, ia bekerja sebagai pengacara hak sipil di Chicago dan menjadi aktivis sosial di daerah tersebut.
Pada tahun 1996, Obama terpilih menjadi anggota Illinois State Senate dan menjabat selama delapan tahun. Selama masa jabatannya, ia memperjuangkan isu-isu seperti reformasi pendidikan, kesehatan, dan keamanan publik.
Pada tahun 2004, Obama mencalonkan diri sebagai Senator Amerika Serikat dari Illinois dan berhasil memenangkan kursi tersebut. Selama masa jabatannya sebagai senator, ia terlibat dalam berbagai isu nasional dan internasional, seperti perang di Irak, perubahan iklim, hak sipil, dan imigrasi.
Pada tahun 2008, Obama mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dan berhasil memenangkan pemilihan presiden AS pada bulan November 2008, mengalahkan calon Republik, John McCain. Obama kemudian terpilih untuk masa jabatan kedua sebagai Presiden AS pada tahun 2012.
Selama masa jabatannya sebagai Presiden AS, Obama memperjuangkan berbagai isu seperti reformasi sistem kesehatan, perubahan iklim, hak-hak sipil, dan perdamaian dunia. Ia juga aktif dalam mengembangkan hubungan internasional AS dengan negara-negara lain, termasuk membina hubungan AS dengan negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Setelah masa jabatannya sebagai Presiden AS berakhir pada tahun 2017, Obama terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk melalui Yayasan Obama yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dan kesempatan bagi generasi muda di seluruh dunia. Obama juga aktif dalam mengadvokasi isu-isu seperti perubahan iklim, kesehatan, dan hak-hak sipil.
Barack Obama menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2017. Pada hari terakhirnya di kantor Oval, Obama menandatangani beberapa keputusan eksekutif, termasuk perintah pengampunan bagi 330 orang narapidana yang dipenjara karena pelanggaran narkotika.
Obama juga memberikan pidato perpisahan di Chicago pada tanggal 10 Januari 2017, di mana ia memaparkan pencapaian-pencapaian selama masa jabatannya dan mengingatkan masyarakat Amerika Serikat untuk tetap memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan kerja sama.
Setelah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden, Obama tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik, termasuk melalui yayasan yang ia dirikan bersama istrinya, Michelle Obama, yaitu Obama Foundation. Obama juga terus berbicara di berbagai kesempatan tentang isu-isu seperti perubahan iklim, kesehatan, dan keadilan sosial.
Selain itu, Obama juga menulis beberapa buku, termasuk buku otobiografinya, Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance, dan buku presidensialnya yang berjudul A Promised Land, yang dirilis pada tahun 2020 dan menceritakan pengalamannya selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden.
ARTIKEL : YUK89